DiksiNasinews.co.id, Ciamis – Proyek revitalisasi Alun-Alun Ciamis, memiliki anggaran sekitar 14 miliar rupiah, telah resmi selesai pada tanggal 19 September 2023. Proyek ini memiliki kode tender 80079014 dan memiliki judul “Penataan Alun-Alun Kabupaten Ciamis.” Dengan selesainya proyek ini, Alun-Alun Ciamis kini memiliki tampilan baru yang lebih indah serta lebih ramah terhadap anak-anak dan disabilitas.
Proyek ini turun dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan pagu anggaran awal sekitar 15.150.000.000 rupiah. Setelah proses pelelangan dan kesepakatan, anggaran proyek ini berkurang menjadi sekitar 14.474.181.000 rupiah, dan pengerjaannya memakan waktu selama 180 hari. Namun, menurut informasi dari pihak kontraktor, proyek revitalisasi Alun-Alun Ciamis memerlukan tambahan waktu pengerjaan hingga 190 hari kerja.
Pengunjung Memadati Alun – alun
Alun-Alun Ciamis adalah ikon penting di pusat kota Ciamis dan menjadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Sehari setelah revitalisasi selesai, warga setempat dan pengunjung mulai memadati area yang sebelumnya merupakan sebuah pasar. Salah seorang pengunjung, Asti (25), menyatakan kegembiraannya terhadap pembangunan ini.
“Lebih bagus sekarang ada fasilitas untuk olahraga dan bermain anak. Dulu terasa kumuh, mungkin karena masih baru, sehingga sekarang terasa fresh,” ujar Asti.
Masih Banyak PR Tersisa
Meskipun revitalisasi Alun-Alun Ciamis telah selesai, Wakil Ketua 5 Organisasi Massa (Ormas) Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) Resort Kabupaten Ciamis, Prima Pribadi, mengemukakan bahwa beberapa kewajiban tampaknya belum terlaksana oleh pihak pelaksana proyek.
“Secara kontraktual, pekerjaan revitalisasi Alun-Alun telah selesai, namun menurut saya ada beberapa hal yang lupa atau belum selesai yang seharusnya pengusaha segera menyelesaikannya,” ujar Prima melalui pesan singkat WhatsApp. Senin, (25/09/2023).
Prima menyebutkan beberapa hal yang perlu mereka perhatikan, seperti ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di titik strategis, keberadaan hidran yang tidak terlihat di lokasi, serta ketiadaan rambu evakuasi dan titik kumpul yang penting di area tersebut.
“Beberapa poin yang mereka lewatkan, salah satunya adalah ketersediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di titik strategis. Hidran tak nampak di lokasi, hal ini pun luput dari perhatian pelaksana. Jangan gegabah, ini sudah mutlak tercantum dalam keputusan Dirjen Perhubungan Darat” papar Prima.
Selain itu, ketersediaan Closed Circuit Television (CCTV) yang seharusnya ada sesuai dengan keputusan Dirjen Perhubungan Darat, juga tidak terpenuhi.
“Setidaknya terdapat 11 unit CCTV sesuai dari Keputusan Dirjen, namun tak nampak satupun di lokasi” geram Prima.
Beberapa hal yang Prima sebutkan, jelas tercantum dalam KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR: KP.694/LT.408/DJPD-ANDALALIN/2022 TENTANG PERSETUJUAN TEKNIS HASIL ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS BANGKITAN RENDAH PENGEMBANGAN ALUN-ALUN KABUPATEN CIAMIS DI JALAN SUDIRMAN (CIAMIS) DAN JALAN IR. H. JUANDA (CIAMIS) (NOMOR RUAS 046.11K & 047.13K).
Pelaksana pekerjaan ini, seharusnya menyediakan lahan parkir yang representatif. Dengan luas area sekitar 2,5 hektar, idealnya sudah termasuk tempat parkir. Namun, pada saat pembukaan Alun-Alun, kendaraan pengunjung terpaksa parkir di badan jalan nasional, yang jelas melanggar peraturan.
“Ratusan orang dengan kendaraan pribadinya membludak pada saat pembukaan, petugas pun mengarahkan mereka parkir di jalan nasional, ini jelas menyalahi peraturan” keluh Prima.
Prima berharap, pihak pengusaha segera memenuhi kewajibannya sesuai dengan peraturan dan kontrak. Mereka harus memastikan bahwa Alun-Alun Ciamis benar-benar menjadi tempat yang nyaman, aman, dan ramah bagi semua pengunjungnya.
“Saya mendesak pihak pengusaha agar segera melaksanakan beberapa hal yang sudah saya sebutkan tadi,” tambah Prima.
Dengan berakhirnya proyek revitalisasi Alun-Alun Ciamis, harapan warga dan pengunjung adalah agar Alun-Alun ini dapat menjadi tujuan rekreasi yang berkualitas dan ramah bagi semua lapisan masyarakat.
Semoga pihak pelaksana pekerjaan segera mengambil langkah perbaikan, Prima menekankan jika ini harus segera tercapai demi menjaga kualitas Alun – alun yang baru.
“Saya harap tidak main – main, proyek ini memakan uang negara yang tidak sedikit. Jangan sampai madu yang terlihat dari suksesnya mega proyek ini, menjadi racun di kemudian hari” tandas Prima